Giberakata.com | Tak semua orang tertarik dengan dunia tulis menulis. Bagi sebagian, bisa jadi, menulis adalah hal yang membosankan. Padahal dari menulis ini, bukan tak mungkin yang tadinya sekedar hobi, malah jadi profesi yang dapat menghasilkan pundi-pundi.
Faktanya, menulis merupakan aktivitas penting di zaman sekarang. Apakah ia seorang penulis atau tidak, keterampilan menulis harus dimiliki oleh dimiliki oleh setiap orang, terlebih mahasiswa maupun akademisi.
Pada hakikatnya menulis merupakan salah satu bentuk komunikasi bahasa verbal untuk menyampaikan gagasan, ide atau aspirasi diri sendiri pada banyak orang.
Tak terpungkiri, menulis merupakan keharusan bagi mahasiswa. Seperti yang kita tahu, banyak kegiatan mahasiswa yang berkaitan dengan aktivitas menulis. Sebut saja misalnya membuat Artikel, Makalah, Laporan Praktikum, Karya Ilmiah, hingga yang paling penting yaitu menulis Skripsi atau TA (Tugas Akhir) yang merupakan penentu dari mahasiswa tersebut mendapatkan gelar sarjananya.
Kita dapat mengibaratkan menulis itu semudah kita sedang berbicara. Bedanya, ketika kita berbicara, otak berpikir, lisan eksekusi, sedangkan aktivitas menulis dieksekusi melalui tulisan. Menulis tak beda dengan berbicara melalui media aksara.
Nah, masalahnya kita jarang sekali melatih hal ini. Tidak seperti berbicara yang sudah jadi kebiasaan, karena sudah dilakukan sejak balita.
Ada kalanya sebuah tulisan tidak dapat terselesaikan karenakan beberapa kendala. Mulai dari mood yang mendadak hilang, pikiran blank, susah mencari pilihan kata yang tepat, atau lingkungan yang tidak mendukung.
Jika kita amati, kebanyakan masalah atau kendala menulis sebagian besar berasal dari kita sendiri. Tentu saja penyelesaiannya bisa berbeda-beda versi mengingat setiap orang memiliki keunikannya masing-masing.
Dari semua metode penyelesaian, membaca dan mengenali diri sendiri adalah kuncinya.
Penulis yang piawai, bisa dipastikan bukan orang yang malas membaca. Dari membaca, seseorang bisa belajar banyak dari penulisnya, memperbanyak kosa kata, memantik ide agar muncul, membuka wawasan, mendapatkan informasi, juga dapat melatih daya ingat.
Mengenali diri juga termasuk hal yang tak kalah penting. Dengan mengenali diri, maka akan mudah mengetahui apa yang membuat diri rileks, tempat favorit yang bisa dengan mudah memunculkan ide, atau hal-hal yang mampu mendongkrak mood.
Dengan kombinasi di antara keduanya, maka menulis semudah berbicara mampu terealisasikan. Yang jelas, kemauan semata jarang membuahkan hasil. Perlu ikhtiar plus untuk mencapai kemampuan menulis.
Senyatanya, aktivitas menulis merupakan dunia tanpa batas. Tak perlu galau mau nulis apa, karena tema apapun bisa dijadikan tulisan. Intinya, apa yang kamu lihat, dengar, dan rasakan, bisa jadi sebuah tulisan. Karena ide menulis bisa terlahir segala penjuru. Nah, tunggu apa lagi? Nulis, yuk! (*)
or
Follow Us On