Hindari, Ini 5 Kesalahan Saat Menulis Copywriting

Hindari, Ini 5 Kesalahan Saat Menulis Copywriting 1

GIBERAKATA.com | Menulis copywriting yang efektif bukan sekadar merangkai kata. Dalam dunia pemasaran, copywriting adalah seni meyakinkan orang untuk bertindak, entah itu membeli produk, mendaftar layanan, atau sekadar klik di sebuah halaman.

Namun, tak sedikit penulis yang melakukan kesalahan saat menulis copywriting, yang berujung pada pesan yang tak sampai atau gagal memikat audiens.

Agar kamu tidak terjebak dalam kesalahan yang sama, berikut adalah lima kesalahan umum dalam menulis copywriting yang harus dihindari.

1. Terlalu Fokus pada Fitur, Bukan Manfaat

Salah satu kesalahan terbesar dalam copywriting adalah terlalu fokus menjelaskan fitur produk atau layanan, tanpa menonjolkan manfaatnya.

Meskipun fitur penting, yang lebih menarik perhatian audiens adalah bagaimana produk atau layanan tersebut dapat menyelesaikan masalah mereka atau memenuhi kebutuhan mereka.

Contoh:

  • Fitur: “Kamera 12MP dengan sensor canggih.”
  • Manfaat: “Tangkap setiap momen berharga dengan kejernihan yang luar biasa.”
  • Solusi: Alih-alih hanya menjelaskan spesifikasi teknis, fokuslah pada apa yang didapat konsumen. Buat mereka merasa butuh dan ingin menggunakan produkmu.

2. Mengabaikan Call to Action (CTA) yang Jelas

Copywriting yang bagus harus selalu mengarahkan pembaca untuk melakukan sesuatu, entah itu membeli, mendaftar, atau mengklik tautan.

Namun, banyak penulis yang lupa atau terlalu ragu untuk menyertakan CTA yang kuat dan jelas. Hasilnya, audiens mungkin merasa bingung tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.

  • Contoh: Hanya memberi informasi tanpa mengarahkan pembaca untuk bertindak: “Produk ini sangat berguna untuk keperluan harian.”
  • Solusi: Buat CTA yang jelas dan langsung seperti: “Dapatkan produk ini sekarang dan nikmati diskon 20%!”

3. Menulis Terlalu Panjang dan Bertele-tele

Dalam copywriting, singkat dan padat adalah kunci. Pembaca modern tidak memiliki banyak waktu dan cenderung cepat bosan. Jika kamu menulis terlalu panjang, mereka bisa kehilangan minat bahkan sebelum sampai pada bagian yang paling penting.

  • Solusi: Hindari kalimat yang terlalu rumit. Gunakan kalimat singkat, langsung pada intinya, dan fokus pada pesan utama. Buang kata-kata yang tidak diperlukan dan pastikan setiap kalimat memiliki tujuan.

4. Mengabaikan Emosi dalam Teks

Copywriting yang baik bukan hanya soal logika dan fakta. Kamu perlu menarik emosi audiens. Banyak copywriter yang hanya fokus pada informasi faktual, tanpa mencoba menyentuh sisi emosional pembaca.

Padahal, keputusan pembelian sering kali dipicu oleh perasaan, bukan sekadar fakta.

  • Solusi: Gunakan kata-kata yang bisa membangkitkan perasaan tertentu—entah itu rasa bahagia, aman, atau antusias. Ceritakan kisah yang relevan atau gambarkan situasi yang membuat pembaca merasa terhubung dengan produk atau layananmu.

5. Kurang Memahami Target Audiens

Menulis tanpa memahami siapa audiensmu adalah kesalahan yang fatal. Copywriting yang efektif harus berbicara langsung kepada orang yang menjadi target.

Jika kamu menulis terlalu umum atau tidak sesuai dengan kebutuhan dan bahasa mereka, pesan yang kamu sampaikan akan gagal mencapai tujuan.

  • Solusi: Lakukan riset mendalam tentang siapa audiensmu—umur, kebutuhan, preferensi, dan masalah yang mereka hadapi. Tulislah dengan gaya bahasa yang mereka pahami dan buat pesanmu terasa relevan.

Copywriting yang baik membutuhkan ketelitian, pemahaman terhadap audiens, dan kemampuan mengemas informasi dengan menarik. Hindari lima kesalahan di atas agar copywriting kamu bisa lebih efektif dan berhasil mencapai tujuan.

Dengan menonjolkan manfaat, memberikan CTA yang jelas, menulis dengan ringkas, membangkitkan emosi, dan memahami audiens, kamu bisa membuat copywriting yang lebih mengena dan mendorong tindakan dari pembaca.

Jadi, mulai sekarang, perhatikan cara kamu menulis dan hindari kesalahan-kesalahan tersebut untuk hasil yang lebih optimal! [Santi] 🐾

Tanggapan