Hindari, Ini 5 Kesalahan Saat Menulis Artikel SEO Friendly

Hindari, Ini 5 Kesalahan Saat Menulis Artikel SEO Friendly 1

Giberakata.com | Menulis artikel dengan mengimplementasikan SEO (Search Engine Optimization) seringkali menjadi tantangan tersendiri.

Pasalnya, si Penulis bukan hanya menghasilkan karya yang informatif dan sesuai dengan keinginan pembaca, tetapi juga memastikan bahwa tulisan tersebut ramah terhadap SEO.

Menjadikan artikel masuk dalam kriteria SEO friendly memang bukan perkara yang mudah, terutama karena sistem ini sangat bergantung pada peningkatan trafik organik di mesin pencarian.

Berbagai alat SEO telah tersedia untuk membantu, namun masih banyak penulis yang mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan SEO ke dalam tulisan mereka.

Hal ini seringkali terjadi karena kurangnya kehati-hatian saat menulis, sehingga menyebabkan terjadinya kesalahan-kesalahan umum.

Yuk, kita bahas 5 kesalahan yang sering kali dilakukan waktu bikin artikel yang ramah SEO.

Tampilan yang Tidak Ramah untuk Mobile

Kadang-kadang kita menemukan website dengan tampilan yang kurang enak di mata saat mencari informasi di Google.

Meskipun kontennya bagus, pembaca lebih memilih website lain yang memiliki tampilan yang nyaman.

Oleh karena itu, pemilihan tema blog yang responsif dan tidak terlalu rumit sangat penting. Pastikan tampilan web dapat dinikmati dengan baik di berbagai perangkat, seperti laptop, PC, tablet, dan smartphone.

Menggunakan tema yang minimalis juga dapat membantu mempercepat waktu load halaman.

Jumlah Kata yang Kurang dari 300 Kata

Sebuah artikel bertujuan memberikan informasi yang lengkap kepada pembaca.

So, artikel dengan jumlah kata yang terlalu sedikit mungkin tidak memenuhi kebutuhan pembaca.

Durasi waktu yang dihabiskan pembaca di halaman web juga dapat diukur.

Jika jumlah pengunjung meningkat tetapi durasi waktu yang mereka habiskan menurun, hal ini bisa menjadi tanda bahwa konten kita kurang memadai.

Melakukan Duplikasi

Menduplikasi artikel tanpa memberikan inspirasi dari sumbernya adalah tindakan yang tidak etis. Tidak hanya merugikan, tetapi juga dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum.

Selain itu, melakukan tindakan seperti ini dapat merugikan perkembangan kemampuan menulis seseorang, karena mengandalkan hasil jerih payah orang lain.

Jadi, yuk hindari plagiat dan lakukan penulisan dengan integritas yang tinggi.

Seorang penulis konten diharapkan selalu menunjukkan kreativitas, keberanian untuk mengikuti berita terkini, dan tentu saja, integritas dalam berkarya.

Jika pada suatu saat Kamu mengalami kebingungan mencari ide meskipun sudah melakukan browsing dan berdiskusi, lebih baik memberikan diri waktu istirahat sejenak.

Penggunaan Kata Kunci Berlebihan

Siapa nih yang masih berpikir bahwa menyisipkan kata kunci secara berlebihan dalam artikel adalah tindakan yang baik?

Kata kunci memang sangat vital dalam dunia SEO, karena mesin pencarian seperti Google menggunakan kata kunci untuk memberikan referensi website kepada pengguna saat mencari informasi.

Tetapi, melakukan keyword stuffing dapat merugikan SEO-mu, loh!

Ini bukan hal yang positif karena dapat menyulitkan pembaca Kamu untuk memahami isi tulisan. Cukup letakkan kata kunci pada “lokasi-lokasi strategis” dalam artikel, seperti judul, slug, deskripsi, awal kalimat atau paragraf pertama, beberapa kali di dalam teks utama, dan pada subjudul.

Menyisipkan Anchor Text yang Tidak Relevan

Memberikan backlink pada kalimat tertentu dalam artikel adalah ide yang baik, asalkan tetap terasa alami dan masih berkaitan dengan topik yang dibahas.

Sebagai contoh, pada kalimat “…tulisan bagus, tapi tak kunjung viral,” Kamu dapat menyematkan tautan ke artikel lain tentang “Tips agar tulisamu viral”.

Pastikan tautan yang dimasukkan benar dan dapat diakses. Jika terjadi kesalahan dalam penyisipan anchor text ini, dapat mengganggu optimasi artikelmu di laman tersebut.

Nah, itu dia 5 kesalahan umum yang sering terlupakan oleh penulis saat membuat artikel SEO firendly.

Adakah yang sering kamu lakukan? Oke, Semoga ini dapat menjadi pengingatmu ketika sedang memaksimalkan karya-karyamu! (*)

Tanggapan