Tagline merupakan susunan kata-kata atau kalimat pendek yang menawarkan janji atau brand promise pada konsumen. Bagi brand apa pun, peran tagline cukup penting, baik personal, produk, organisasi, komunitas, maupun wilayah. Semua itu bakal lebih gaya jika memiliki tagline.
Tagline bekaitan erat dengan janji yang ditawarkan, dan berperan sebagai stimulus yang ditanamkan di alam bawah sadar, sehingga konsumen selalu ingat dengan brand yang bersangkutan. Karenanya, tagline haruslah berdaya pikat, sehingga mampu menyentuh titik emosional konsumen.
Tagline yang pas bisa membangun loyalitas karyawan, sehingga termotivasi memberikan pelayanan untuk sesuai bunhi tagline.
Temukan Keunggulan
Agar pelanggan selalu ingat keunggulan produk, tagline haruslah relevan dengan brand. Maka sebelumnya, kita perlu mendefinisikan dulu brand positioning kita.
Brand Positioning merupakan persepsi brand dalam pikiran konsumen atau sesuatu yang ada dalam pikiran ketika nama brand disebutkan.
Untuk memastikan positioning, urai USP (Unique Selling Propositiong) terlebih dahulu, lalu temukanlah apa keunggulan utamanya.
Maka, urutannya adalah: USP > Positioning > Tagline
USP merupakan keunikan dan keunggulan produk, sehingga memiliki nilai plus dibanding pesaing. Namun, hindari nilai tambah “lebih murah” atau “lebih cepat” karena mudah untuk disaingi.
Dapatkan nilai tambah yang memang hanya terdapat pada produk yang bersangkutan. Misalnya dalam hal bahan baku, fungsi, proses pengolahan, pelayanan, bahan baku, dan lain-lain.
Misalnya:
KFC keunggulan pada bahan baku dengan resep ‘rahasia’-nya,
McDonalds unggul dalam proses pembuatannya yang serba cepat
Joger memiliki nilai khas “hanya ada di Bali”.
Melacak Positioning
Anda juga perlu menawarkan nilai tambah yang sulit tersaingi kompetitor. Namun, jika keungulan produk sudah ada, Anda tinggal memastikan brand positioning.
Untuk melacak positioning, gunakanlah kalimat ini:
Kami membantu [sasaran market] memecahkan [masalah] dengan cara [nilai inti] dengan [nilai tambah]
Uraian:
Sasaran market adalah karakteristik segmen calon konsumen (anak muda, sosialita, milenial dsb)
Masalah: alasan konsumen menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan
Nilai inti: manfaat utama dari produk atau jasa yang ditawarkan
Nilai tambah/USP: keunggulan produk
Contoh kalimat dengan mengacu pada pola di atas:
Kami membantu “mahasiswa” yang ingin “makan kenyang tapi irit” dengan cara “buka warung mahasiswa” dengan “bonus jus jeruk gratis”.
Kami membantu “wanita karier” yang ingin “praktis” dengan cara “menyediakan pakaian kerja trendy dan simpel” dengan “jahitan sangat rapi”.
Bentuk kalimat positioning bisa disesuaikan dengan kebutuhan, namun wajib memenuhi kebutuhan konsumen, nilai inti, dan USP.
Jika sudah siap, langkah selanjutnya adalah membuat tagline.
Tepat Sasaran
Sebuah tagline harus mampu membuat orang terpaku pada brand Anda, serta bisa membuat efek kejut yang “wow” dan mudah diingat.
Contoh Tagline dengan mengacu pada pola di atas:
Kami membantu “mahasiswa” yang ingin “makan kenyang tapi irit” dengan cara “buka warung mahasiswa” dengan “bonus jus jeruk gratis”.
Tagline: Memuaskan, menyegarkan
Kami membantu “wanita karier” yang ingin “praktis” dengan cara “menyediakan pakaian kerja trendy dan simpel” dengan “jahitan sangat rapi”.
Tagline: Jahitan berkualitas jaminan kami
Membuat tagline memang tak bisa asal-asalan. Harus tepat sasaran, sesuai kebutuhan, dan mewakili karakteristik produk. Yuk, dicoba sekarang! (*)
or
Follow Us On