Giberakata.com | Gaya penulisan dalam sebuah artikel memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan secara efektif pada pembaca. Salah satu pendekatan yang semakin diperhatikan adalah gaya penulisan yang ramah.
Artikel dengan gaya ini tidak hanya merangkul pembaca, tetapi juga menciptakan koneksi emosional yang mendalam.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep dan keunggulan dari gaya penulisan yang ramah.
1. Bahasa yang Bersahabat dan Gak Ribet
Gaya bahasa yang bersahabat dan mudah dipahami dalam penulisan artikel mencerminkan kemampuan penulis untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan tanpa kebingungan.
Bahasa yang bersahabat berarti menggunakan kata-kata yang umum dan dapat dicerna oleh berbagai kalangan pembaca tanpa mengorbankan substansi informasi.
Penulisan yang mudah dipahami menghindari penggunaan jargon atau frasa teknis yang mungkin membingungkan pembaca yang tidak terbiasa dengan bidang tertentu.
Contohnya, perhatikan kalimat berikut dalam konteks artikel tentang perkembangan teknologi: “Pada era digital seperti sekarang ini, aplikasi kecerdasan buatan semakin menjadi fokus utama dalam mengoptimalkan proses bisnis.”
Dalam gaya bahasa yang bersahabat dan mudah dipahami, kalimat tersebut dapat diubah menjadi: “Saat ini, kita melihat bahwa teknologi kecerdasan buatan kian banyak digunakan untuk meningkatkan efisiensi bisnis.”
Perubahan tersebut menggunakan kata-kata yang lebih umum dan menghindari istilah teknis yang mungkin tidak familiar bagi pembaca awam.
Dengan demikian, bahasa yang bersahabat dan mudah dipahami memberikan aksesibilitas kepada berbagai lapisan pembaca, meningkatkan daya serap pesan yang ingin disampaikan.
2. Pribadi dan Mendekatkan
Pendekatan pribadi dan mendekatkan dalam gaya penulisan artikel membawa dimensi keintiman dan kehangatan antara penulis dan pembaca.
Ketika penulis menciptakan rasa kedekatan dengan pembaca melalui ungkapan pribadi, cerita, atau sudut pandang personal, hal ini dapat menghasilkan hubungan emosional yang lebih erat.
Gaya penulisan semacam ini menciptakan pengalaman membaca yang lebih terlibat, karena pembaca merasa seperti sedang berdialog dengan seseorang yang mengerti dan bersikap akrab.
Dengan menyisipkan elemen-elemen pribadi, penulis dapat membangun kepercayaan dan meningkatkan relevansi tulisan bagi pembaca.
Sebagai contoh, bayangkan deh sebuah artikel tentang tantangan dalam mengelola waktu. Dalam pendekatan yang pribadi dan mendekatkan, penulis bisa membagikan pengalaman pribadi tentang bagaimana mereka mengatasi kesulitan dalam menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Dengan berbagi kisah tersebut, pembaca dapat merasa lebih terhubung dan mungkin mendapatkan inspirasi atau saran yang lebih mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Pendekatan pribadi tidak hanya membuat tulisan lebih hidup, tetapi juga menciptakan atmosfer kebersamaan antara penulis dan pembaca, memperkuat relasi interpersonal melalui medium tulisan.
3. Inklusif dan Mendorong Pemikiran Positif
Artikel yang ramah cenderung bersifat inklusif, memperhatikan keberagaman pembaca. Gaya penulisan ini tidak diskriminatif dan tidak memandang suku, jenis kelamin, atau latar belakang apapun.
Selain itu, artikel semacam ini lebih fokus pada solusi ketimbang masalah, menggunakan kata-kata yang memberi semangat dan memotivasi pembaca.
Dengan memahami esensi dari artikel dengan gaya penulisan yang ramah, kita dapat melihat bagaimana tulisan tidak hanya menjadi sarana untuk menyampaikan informasi, tetapi juga sebagai alat untuk membina hubungan positif dengan pembaca.
Bahasa yang ramah, pendekatan personal, dan sikap inklusif dapat menciptakan pengalaman membaca yang lebih berarti, meninggalkan kesan yang tak terlupakan pada setiap pembaca. 🍃
or
Follow Us On