Giberakata.com | Perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) berkembang pesat di Tanah Air. Alhasil, Houlin Zhao, Sekretaris Jendral International Telecommunication Union (ITU), yang menyebutkan bahwa Indonesia punya potensi jadi pemimpin pengembangan digital di kawasan Asean.
Dengan pertumbuhan TIK yang signifikan, banyak perusahaan yang memanfaatkan peluang ini.
Berbagai sektor, seperti e-commerce, marketplace, fintech, bahkan ojek online, mengalami peningkatan.
Seiring dengan itu, perusahaan-perusahaan yang umumnya menggunakan aplikasi dan situs web, membutuhkan banyak profesional yang mampu menjaga dan mengelola aplikasi tersebut.
Salah satu profesi yang bertanggung jawab dalam merawat aplikasi, situs web, dan sejenisnya dalam sektor e-commerce, marketplace, fintech, dan ojek online adalah UI/UX Designer.
Karena pekerjaan ini sangat diminati di Indonesia, penting bagi kamu untuk mengetahui lima hal terpenting dari profesi tersebut. Yuk, simak sampai tuntas.
Sebenarnya, UI dan UX adalah dua peran yang terpisah karena memiliki tanggung jawab yang berbeda, namun pada kenyataannya, banyak perusahaan yang menggabungkan keduanya dengan sebutan UI/UX Designer.
UI (User Interface) dan UX (User Experience) memiliki unsur depan yang serupa, namun bukan berarti identik, ya.
Meskipun berbeda, UI/UX ini seperti kakak beradik karena tanggung jawab keduanya dapat saling melengkapi satu sama lain.
Alhasil, UI/UX sering digabungkan ketika kamu mencari pekerjaan yang terkait dengan Human Computer Interaction.
2. Job description UI/UX Designer
UI designer alias User Interface designer memiliki job description yang tentunya berbeda dari UX designer alias User Experience designer.
Tugas UI designer lebih fokus pada seni, desain visual, tata letak, branding, dan sebagainya.
Mereka bertujuan untuk mendesain segala sesuatu agar terlihat seragam dari segi warna, font, gambar, dan sebagainya.
Para UI designer selalu melibatkan kreativitas dalam pekerjaannya, menciptakan tampilan aplikasi atau website agar terlihat menarik dan mudah digunakan.
Sementara itu, UX Designer memiliki job description yang lebih kompleks.
Mereka terlibat dalam banyak penelitian terhadap pengguna untuk memahami kebutuhan dan kebiasaan mereka.
Namun, pekerjaan UX designer tidak berakhir di situ. Mereka harus memikirkan cara mengimplementasikan data yang ditemukan ke dalam suatu antarmuka.
Jelas, pekerjaan mereka sangat rumit, bukan?
Nah, keduanya saling terkait di sini. UX designer mencari data tentang perilaku dan kebiasaan pengguna, lalu memikirkan cara mengimplementasikannya pada antarmuka.
Setelah mendapatkan kesimpulan, mereka memberikan informasi tersebut kepada UI designer agar dapat direalisasikan dalam desain aktual.
Intinya, UI/UX designer memiliki tugas untuk menciptakan tampilan aplikasi atau website agar menarik perhatian dan mudah digunakan oleh pengguna.
Mereka tidak hanya memperhatikan estetika tata letak, melainkan juga mempertimbangkan pengalaman pengguna saat beroperasi di aplikasi atau website tertentu.
Jadi, ketika kamu menemukan lowongan pekerjaan sebagai UI/UX designer, itu berarti perusahaan mencari seseorang yang memiliki dua keterampilan, baik dalam UI maupun UX.
3. Skill yang harus dimiliki oleh UI/UX designer
Skill yang dibutuhkan UI/UX designer melibatkan kemampuan dalam merancang dan, tentu saja, keterampilan dalam menggunakan alat-alat desain seperti Sketch, Illustrator, Photoshop, InDesign, dan sebagainya.
Selain itu, seorang UI/UX designer harus memiliki kemampuan dalam melakukan penelitian terhadap pengguna.
Kamu perlu mengetahui kebutuhan dan kebiasaan para pengguna, dengan menggunakan pendekatan baik kualitatif maupun kuantitatif.
Skill lain yang harus kamu kuasai melibatkan definisi masalah, kebutuhan pengguna, alur pengguna, alur tugas, pembuatan wireframe, desain ikon, desain ilustrasi, prototyping, desain gerakan, pengujian kegunaan, tinjauan UI, dan sebagainya.
Wah, ternyata cukup banyak, ya.
4. Tantangan Terbesar UI/UX Designer
Karena UI/UX designer harus memiliki kemampuan desain, tantangan terbesarnya adalah memiliki daya kreativitas yang tinggi.
Kamu harus memahami bagaimana elemen-elemen seperti gambar, warna, bentuk, dan font dapat disatukan secara seragam dan menarik secara visual.
Selain menciptakan tampilan aplikasi atau situs web yang seragam dan menarik, kamu juga harus memastikan bahwa desain yang kamu buat dapat memudahkan para pengguna, yang jumlahnya mungkin mencapai ratusan atau bahkan ribuan.
5. Besaran Gaji Profesi UI/UX Designer
Gaji untuk profesi UI/UX Designer dapat bervariasi antara perusahaan satu dan lainnya. Apabila kamu melamar di perusahaan yang terkemuka, gaji seorang UI/UX Designer dapat berkisar antara 6-14 juta rupiah per bulan.
Namun, jika melamar di perusahaan biasa, gaji seorang UI/UX Designer dapat berkisar antara 3.5-7 juta rupiah.
Nah, Setelah mengetahui tentang lima aspek dari UI/UX designer, apakah kamu tertarik untuk pilih profesi UI/UX designer? (*)
or
Follow Us On