Giberakata.com | Dalam dunia bisnis, kita mengenal istilah entrepreneur dan intrapreneur. Ada juga istilah wirausahawan yang memiliki kesamaan makna dengan entrepreneur, yakni orang yang memiliki jiwa wirausaha dan berani mengambil risiko dalam membangun dan mengembangkan usaha.
Wirausahawan dikenal dengan bakat dan kecerdasannya yang kreatif dan inovatif dalam berbisnis.
Bagaimana dengan pengusaha in-house atau Intrapreneur? Mereka adalah individu yang memiliki jiwa wirausaha namun tidak suka mengambil resiko dalam berbisnis. Intrapreneur lebih memilih menggunakan keterampilan mereka di dalam perusahaan daripada membangun bisnis mereka sendiri.
9 Dimensi Pemisah Wirausahawan dari Intrapreneur
Baik wirausahawan maupun intrapreneur memiliki jiwa wirausaha dan bakat untuk menjalankan bisnis. Jadi apa perbedaan antara keduanya? Nah, bacalah ulasan dari Jasa Penulisan Artikel Gibera Kata ini sampai tuntas untuk memahami perbedaan antara wirausahawan dan wirausahawan in-house!
Dilihat dari statusnya, wirausahawan adalah orang yang berani mewujudkan ide-idenya dalam rangka menciptakan perusahaan berkonsep baru. Ya, orang yang berjiwa wirausaha mengambil risiko besar untuk menjadi pemimpin pasar.
Intrapreneur adalah individu yang mengimplementasikan ide-ide mereka di perusahaan orang lain. Namun, intrapreneur bisa menjadi pemimpin bisnis. Wirausahawan berstatus wirausaha dan wirausaha intra perusahaan adalah perusahaan atau karyawan perusahaan.
Wilayah dan Jam Kerja
Bidang pekerjaan pengusaha tentu saja dalam kerangka perusahaan itu sendiri dan tidak terikat dengan perusahaan lain. Berbeda dengan in-house entrepreneur yang terikat dengan berbagai aturan dan regulasi dari perusahaan tempat mereka bekerja.
Namun, dalam hal jam kerja, pengusaha bisa bekerja hingga 24 jam, termasuk hari libur. Tentu saja, pengusaha inhouse jarang mengalami hal ini kecuali mereka bekerja lepas untuk beberapa perusahaan pada saat yang bersamaan.
Target
Dari segi tujuan, pengusaha cenderung terus berinovasi untuk menciptakan berbagai produk baru yang bernilai sosial dan ekonomi. Pengusaha berusaha untuk membantu pelanggan memecahkan masalah mereka. Di sisi lain, tujuan in-house entrepreneur adalah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Misalnya, berusaha memenangkan persaingan pasar.
Dari perspektif risiko, tentu saja, risiko kewirausahaan lebih besar daripada pengusaha in-house. Pengusaha bertanggung jawab penuh atas setiap keputusan, setiap kegagalan, hingga keberhasilan mewujudkan sebuah ide.
Nah, risiko bagi pengusaha in-house tentu lebih sedikit. Semua ide dan kreativitas wirausahawan internal digunakan untuk mendorong perusahaan maju, sehingga jika gagal, risiko ditanggung perusahaan.
Pengambilan Keputusan
Wirausahawan adalah orang yang mandiri dalam bisnis. Oleh karena itu, semua keputusan mengenai keberlanjutan perusahaan berada di tangan mereka sendiri. Hal ini berbeda dengan pengusaha in-house. Tidak peduli seberapa besar kreativitas, strategi, dan ide, intrapreneur harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari manajemen puncak sebelum mereka dapat menerapkan ide mereka.
Berorientasi Layanan
Sebagai wirausahawan, wirausahawan selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya. Hal ini berbeda dengan in-house entrepreneur yang perlu fokus untuk memberikan pelayanan dan kinerja terbaik bagi perusahaan tempat mereka bekerja.
Fokus Bisnis
Keduanya adalah pengusaha, tetapi ada perbedaan yang signifikan antara pengusaha dan intrapreneur. Pengusaha fokus pada peningkatan penjualan dan keuntungan serta bertahan dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Hal ini jelas berbeda dengan in-house entrepreneur yang fokusnya telah bergeser ke pengembangan teknologi dan perubahan pasar oleh perusahaan.
Keuntungan Wirausaha
Keuntungan menjadi pengusaha dan pemimpin bisnis adalah memungkinkan pengusaha membuat semua keputusan mereka sendiri. Budaya kerja, jam kerja, jam kerja, kebijakan perusahaan, pengelolaan modal, dan lain-lain.
Tentu saja, keuntungan menjadi in-house entrepreneur adalah Anda biasanya memiliki akses ke berbagai sumber daya dan fasilitas yang ditawarkan perusahaan. Kredit untuk peralatan kerja, gaji, atau kebutuhan mendesak.
Kesalahan Atau Kegagalan
Bisa saja para wirausahawan dan intrapreneur membuat kesalahan dan kegagalan. Bedanya, ketika seorang pengusaha menyadari kesalahan, mereka dengan cepat mencari cara untuk memperbaikinya agar tidak mengalami kerugian besar.
Sedangkan pengusaha internal mulanya akan merahasiakan kegagalan mereka.
Jadi siapa yang lebih baik, enterpreneur atau intrapreneur?
Jika melihat tujuan perusahaan, keduanya saling membutuhkan. Pengusaha membutuhkan wirausahawan internal untuk membantu memajukan bisnis mereka, sedangkan intrapreneur membutuhkan kerja dari pengusaha. (*)
or
Follow Us On