Giberakata.com | Apa sih yang diburu pembaca saat membaca artikel opini?
Bisa dipastikan, pembaca mencari wawasan baru, pemikiran segar, atau hal berbeda dari tulisan-tulisan bertema serupa yang sudah terpublikasi.
Secara faktual, media mainstream bertugas melaporkan peristiwa, lalu penulis artikel mengajak pembaca mendalami peristiwa atau fenomena tersebut, dari berbagai sudut pandang.
Karenanya, tulisan dalam bentuk artikel (opini) bila diolah secara serius, bisa jadi santapan bergizi bagi para pembaca, di tengah besarnya keingintahuan publik tentang suatu peristiwa.
Sedangkan seorang penulis yang piawai, meskipun merupakan “orang luar” dari peristiwa yang ia tulis, bakal mampu meraih banyak pembaca, dan mengajak mereka menyelam sejenak ke dalam riuhnya pemikiran yang hadir melingkari sebuah peristiwa.
Banyak syarat yang harus dipenuhi ketika seorang penulis ingin meracik sebuah tulisan opini. Salah satunya adalah dengan memilih sudut pandang atau angle yang pas.
Mirip Fotografi
Angle merupakan perspektif tertentu yang dipilih si penulis untuk memaparkan suatu sisi dari sebuah peristiwa atau fenomena.
Sebenarnya, istilah ‘angle’ lebih sering digunakan di dunia fotografi, yakni sudut pengambilan gambar yang ditentukan sebelum membidik objek. Pemilihan angle ini sepenuhnya bergantung pada preferensi si fotografer terkait obyek gambar.
Sebuah obyek atau peristiwa direkam menggunakan kamera atau difoto oleh fotografer dari sudut tertentu yang dirasa paling menarik dan mampu menghadirkan kesan berbeda bagi penikmat hasil fotografi nantinya.
Dalam konteks menulis artikel, anggaplah penulis adalah si fotografer beserta perangkat fotografinya. Sedangkan angle atau sudut pengambilan foto merupakan fokus tulisan.
Di sini, alat fotografi bisa jadi teknik sang penulis dalam mengelola dan memaparkan pemikiran-pemikirannya.
Angle yang tepat akan menghasilkan artikel yang apik jika ditunjang dengan kapasitas penulisan yang mumpuni, sehingga sajian opini itu bisa menghadirkan novelty atau kebaruan yang memang banyak diburu pembaca.
Semakin moncer novelty tulisan opini, maka kualitas artikel pun semakin berdaya tarik dan disukai. Makin istimewa lagi jika tulisan itu bisa membuat pembaca merenung sejenak untuk menyelami gagasan yang tersaji dalam tulisan.
Pengambilan Angle Menulis
Jika penulis mampu memilih angle yang oke, maka artikel bakal fokus dalam menganalis suatu peristiwa, dan tidak banyak mampir sana-sini, yang hanya menimbulkan kesan bertele-tele.
Pada dasarnya penulis memiliki keleluasaan ruang untuk mendalami sudut pandang isu yang berkembang dan mendapatkan novelty untuk artikelnya.
Untuk itu, penulis perlu mengumpulkan terlebih dahulu sejumlah data dari berbagai sumber, khususnya dari arus media utama yang valid.
Ini perlu untuk membuka wawasan isu tertentu dari berbagai sisi. Setelah lingkup permasalahan terkuasai, maka muncullah sejumlah angle. Kemudian penulis memilih salah satu yang paling mantap untuk dijadikan fokus artikelnya.
Jangan salah ya, angle yang pas bisa jadi bumbu penyedap tulisan opini. Selebihnya, kemampuan penulis dalam mengambil angle yang menarik secara konsisten, bisa mengundang pembaca fanatik.
Bukan tidak mungkin si penulis bakal kebanjiran fans, dan akan terus dicari pembaca ketika muncul isu besar yang memancing rasa kepo banyak orang.
Memang dibutuhkan bekal wawasan yang memadai untuk menentukan sudut pandang suatu tulisan, namun bukan berarti tak bisa dilakukan.
Jika Anda merasa bingung menentukan sudut pandang artikel opini yang hendak Anda tulis, atau tak punya banyak waktu untuk berlama-lama merenung memikirkan angle, maka tak perlu stres, jasa penulisan artikel Gibera Kata siap membantu Anda, menuliskan artikel opini paling keren yang Anda butuhkan. Tahu-tahu rampung deh, pokoknya.
Tak hanya melayani artikel opini, Gibera Kata juga siap mengerjakan artikel SEO, copywriting, dan deskripsi produk untuk website Anda, dengan harga bersaing. Ada diskon pula. Cek saja di www.giberakata.com atau konsultasi via WA di 0831-2772-4761. ***
or
Follow Us On